Pertama kali dengar nama Goa nya gue langsung shock dan merinding disco gitu, kirain dinamain gitu karena banyak yang kesurupan di dalamnya… Gak taunya…
Kagak cuy… Malahan isinya keren banget…
Goa Surupan terletak di kawasan Karst Gombong Selatan dan berada diantara dua desa, yaitu desa Argopeni dan desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah. Sebenernya gak jauh dari Gua Jatijajar.
Nama gua tersebut diambil dari air yang berlimpah di dasar gua alias nyurup (berlimpah dan mengalir). Bukan kesurupan ya guys đŸ™‚
Gua ini sangat cocok untuk traveler pemula yang penasaran banget sama olahraga caving. Tenang saja, ketika masuk gua, kalian akan ditemani oleh crew lokal yang sudah berpengalaman di bidang caving dan tentunya sudah sangat mengenal medan Gua Surupan. Bahkan di dalam gua ini masih terlihat orang-orang lokal yang sering bolak-balik hanya untuk mencari udang!
Ok, untuk masuk ke dalam gua, pertama-tama, kita harus menyusuri sebuah kali atau sungai kecil. Pada waktu itu kebetulan kami dikawal oleh para crew dari sawangan adventure yang diketuai oleh Pak Suhu. Setelah masuk ke mulut gua dan berjalan hingga ke tengah gua, baru kelihatan deh kerennya gua ini.
Gua Surupan memiliki keindahan stalakmit dan stalaktit di bagian dinding, langit-langit dan juga dasarnya. Beberapa stalakmit dan stalaktit itu pun dinamai sebagai tanda jarak sejauh mana kita berada di dalam gua. Ada yang namanya meja Soekarno, karena bentuknya yang unik mirip meja besar. Ada yang namanya pocong karena bentuknya emang mirip sih.
Gua cantik ini memiliki luas sekitar 48 meter dengan ketinggian mencapai 10 meter, sehingga Anda tidak perlu banyak menunduk ketika masuk dan ketika sudah berjalan semakin ke dalam, air yang sejuk serta udara lembab membuat pertualangan tentu saja akan menegangkan. hehe..
Di dalam gua satu ini, ada berbagai macam hewan yang menghuninya, seperti kelelawar, lawet, kura-kura sampai dengan udang yang sudah menjadi binatang endemik atau asli dari tempat tersebut. Jika Anda masuk ke dalamnya, maka Anda akan mendapati sebuah sungai bawah tanah yang berasal dari Bukit Gadung dan memiliki arus lumayan deras. Tentu saja karena berasal dari luar, maka ketika musim penghujan tiba, volume air di dalam Gua Surupan ini juga meningkat.